Rabu, 25 April 2012

Televisi dan Realita Musik Anak Indonesia Saat Ini

Sumber foto
Televisi merupakan salah satu media massa yang paling berperan dalam mengontrol mind set masyarakat, terutama anak-anak. Sebab, anak-anak sangat mudah terkena pengaruh televisi karena mereka belum memiliki fondasi yang kuat dan masih menyerap segala sesuatu, termasuk hal-hal yang baik maupun yang buruk, yang ditampilkan di layar kaca. Penyerapan tingkah laku, gaya berbahasa, respons, dan sebagainya lebih dominan didapatkan anak-anak dari televisi, media elektronik yang notabenenya memiliki audio sekaligus visualisasi menarik.

Lalu apa hubungan antara televisi dengan realita musik anak Indonesia saat ini? Musik anak Indonesia saat ini sudah jatuh ke jurang gara-gara televisi—selalu, selalu, dan selalu saja—menyiarkan lagu yang mendayu-dayu dan bertemakan cinta anak remaja, yang menurut saya sangat berhasil membuat anak-anak terkontaminasi. Alhasil, tak ada lagi anak-anak yang menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan umur mereka.

Televisi memang benar-benar alat propaganda yang telah membuat lagu anak-anak di Indonesia jatuh bangun. Sebelum tahun 2000-an, banyak stasiun televisi yang menyiarkan acara-acara yang memperdengarkan lagu anak-anak. Hal ini memang kurang mendatangkan benefit untuk stasiun televisi tersebut. Namun, melalui acara-acara ber-genre musik anak tersebut, televisi sudah membantu orangtua dan guru dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak. Sekarang, keadaan telah berubah. Tak ada lagi acara televisi yang memperdengarkan lagu anak-anak di layar kaca. Banyaknya anak-anak balita yang dengan mudahnya menyerap lirik-lirik “nakal” dari lagu-lagu yang disiarkan televisi menjadi bukti bahwa lagu anak-anak mengalami kemerosotan tingkat tinggi. Mereka benar-benar tidak sungkan untuk menyanyikan lirik “nakal” tersebut di depan orang-orang dewasa. Meskipun tak tahu artinya, para balita itu tetap mendendangkannya dengan fasih dan tentunya disertai dengan senyum gembira. Tak seperti ketika saya masih kanak-kanak, saat ini, lagu-lagu yang diperdengarkan di layar kaca sungguh jauh dari unsur mendidik.

Fenomena ini seharusnya membuat kita merasa prihatin. Saya berani menjamin, jika tidak ada penanggulangan atas masalah ini, keterpurukan akan senantiasa melanda generasi muda Indonesia di masa depan. Sungguh miris jika kita mengetahui kalau acara-acara yang disiarkan televisi, sejak pagi hingga petang, selalu saja berkaitan dengan musik-musik berbau percintaan. Jika anak-anak mulai memahami maksud dari lagu tersebut, mereka akan terbawa dan menjadi dewasa sebelum waktunya—maksud saya, menjadi insan yang hanya memikirkan percintaan dalam hidupnya.

Saya sangat merindukan lagu-lagu pada zaman ketika saya masih kanak-kanak. Dulu, lagu-lagu dari Trio Kwek-Kwek, Sherina cilik, dan Joshua sering kali diperdengarkan oleh orangtua saya yang dengan sengaja menyetelnya di sebuah video CD. Jika televisi tidak juga mengangkat lagu untuk anak-anak di dalam siarannya, orangtua bisa mengambil solusi dengan cara memperbanyak CD ataupun DVD lagu anak-anak dan disuguhkan kepada anak mereka pada saat acara-acara televisi menayangkan acara musik yang tidak edukatif untuk anak.

Akan tetapi, solusi di atas akan bermanfaat apabila seluruh orang tua menyadari akan pentingnya memiliki sebuah kepingan CD yang berisi lagu anak-anak. Lalu, jika orangtuanya lebih menggemari lagu-lagu percintaan seperti yang selalu diperdengarkan oleh stasiun televisi bagaimana? Tentunya cara ini tidak akan efektif. Satu-satunya solusi paling efektif yang dapat dilakukan, yaitu televisi menyiarkan acara musik yang khusus memperdengarkan lagu anak-anak. Dengan begitu, televisi telah menunjukkan kontribusinya untuk generasi penerus bangsa. 

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa televisi memiliki peranan yang penting dalam perkembangan segala hal, termasuk perkembangan karakter anak dan kita semua harus menyadari kalau anak-anak merupakan esensi yang tak kalah penting dalam memajukan bangsa Indonesia di masa depan. Maka dari itu, sebuah saran kecil dari saya untuk stasiun televisi di Indonesia: siarkan acara yang menampilkan lagu khusus anak-anak. Jangan hanya mementingkan keuntungan semata dengan selalu menyuguhkan acara musik yang berbau percintaan, tetapi juga mulai memikirkan nasib anak-anak yang membutuhkan pengembangan karakter mereka melalui lagu anak-anak yang kaya akan pesan moral dan unsur edukatif di dalamnya. Mari bangkitkan kembali lagu anak Indonesia!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar